Rabu, 17 Juli 2013

Anti Tikus

bogysolarcell.blogspot.com





Anti Tikus menggunakan Solar Cell sebagai sumber energi listrik. Tidak memerlukan jaringan listrik seperti PLN, Genset dan Battery.
Alat ini sangat efektif untuk digunakan di daerah perkebunan yang biasanya banyak populasi tikus.

Jumat, 12 Juli 2013

Lampu Taman

Lampu ini tidak menggunakan listrik AC, jadi tidak membutuhkan kabel untuk instalasi.
Lampu ini menggunakan sistem tenaga surya. Lampu akan on pada saat matahari terbenam, dan off pada saat matahari terbit.
Lampu dapat menyinari area seluas 40 m2. Pilihan yang tepat untuk halaman rumah.
Dalam 1 set terdiri dari:
- Solar Cell
- Controller
- Dry Battery
- LED Japan


Jumat, 05 Juli 2013

Paket Untuk Daerah Perkebunan


SOLAR CELL SOLUSI KEBUTUHAN LISTRIK




Di negara-negara maju dan berkembang kini telah berkembang satu teknologi baru yang sangat membantu manusia dalam hal pemenuhan kebutuhan akan listrik. Teknologi pembangkit listrik ini dapat digunakan pada skala kecil, seperti skala rumahan.



Teknologi pembangkit listrik skala rumahan yang kami maksud adalah Photovoltaic atau biasa disingkat PV, Photovoltaic (panel surya/sel surya/solar cell) adalah suatu istilah untuk material yang dapat mengkonversikan radiasi dari surya menjadi energi listrik. Material PV ini tergolong material semikonduktor yang artinya untuk suatu kondisi tertentu dapat berubah menjadi material konduktor yang sifatnya menghantarkan listrik. Lalu bagaimanakah peralatan ini bekerja sehingga menghasilkan listrik.



Fotovoltaic terdiri dari 2 lapisan yang dinamakan n-type dan p-type. n-type adalah material semikonduktor dengan jumlah elektron berlebih, sedangkan p-type adalah material semikonduktor dengan jumlah hole atau lubang berlebih. Ketika dua lapisan ini digabungkan, yang terjadi adalah berpindahnya elektron ke lapisan p-type dan meninggalkan hole di tempatnya semula. Sehingga, lapisan n-type yang awalnya bermuatan negatif menjadi positif. Begitu juga sebaliknya yang terjadi pada lapisan p-type



Pada permukaan kontak kedua lapisan ini terjadi medan listrik (dimana arus listrik bersirkulasi). Permukaan ini dinamakan p/n-junction.Cahaya yang datang dari matahari terdiri dari berbagai macam spektrum. Bergantung pada tipe material PV yang digunakan, maka hanya spektrum cahaya tertentu terserap. Energi yang dibawa ini akan menggerakkan elektron dari posisi awalnya di dalam material yang digunakan. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa elektron yang bergerak adalah definisi arus listrik. Besarnya arus bergantung pada material PV yang digunakan. Karena pada masing-masing material PV, terdapat satu karakteristik yang dinamakan built-in electric field. Karakteristik yang menentukan berapa arus listrik yang dihasilkan (yang bergantung pada kondisi yang dibebankan).



Jadi konsep pembangkit listrik tenaga surya sesungguhnya sangat sederhana yaitu hanya dengan mengubah energi radiasi dari matahari yang diterima oleh sel lalu dikonversikan menjadi energi lain yaitu energy listrik, dan yang perlu dicatat adalah bahwa pembangkit listrik jenis ini tidak menggunakan bantuan turbin dan generator.



Meneruskan misi kami, yaitu mensosialisasikan teknologi "solar cell" dikalangan masyarakat luas. Karena menurut kami teknologi ini sangat memiliki peluang/potensi untuk berkembang di Indonesia yang notabene negara Khatulistiwa. Walaupun banyak yang bilang kalau pengadaan sangat mahal. Tetapi banyak keunggulan dari "solar cell" ini yang membuat kami tetap kekeh dengan pendapat kami. Memang apa sih keunggulan dari "Solar Cell" sehingga kami tetap ngotot dengan argumentasi kami.



1. Tersedia bebas dan dapat diperoleh secara gratis di alam

Solar cell hanya memerlukan sumber energi yang gratis, Gak pake bayar. Tinggal buat penampang tempat sinar radiasi matahari ditampung. Dah itu biarkan semua rangkaian alat dari solar cell yang memproses semua itu menjadi listrik.



2. Persediaan energi surya hampir tak terbatas, yang bersumber dari matahari (surya)

Sumber energi ini gak mungkin habis. Kalau kita bandingkan dengan batu bara dan minyak bumi. Maka sesungguhnya energi surya lebih efisien. Bayangkan bila kita tergantung pada sumber energi dari batu bara seperti yang terjadi sekarang di negara kita. Bukan tidak mungkin pada tahun-tahun selanjutnya kita tidak siap menghadapi krisis energi, lalu kita semua morat-marit dalam hal pemenuhan kebutuhan energi. Lain halnya bila kita sudah membiasakan diri dengan energi yang terbaru. Bahkan bukan hal yang tak mungkin suatu saat pembuatan dan perawatan teknologi ini jauh lebih murah dan mudah dari pada kita menggunakan energi fosil.



3. Tanpa polusi dan emisi gas rumah kaca sehingga dapat mengurangi pemanasan global.

Isu tentang pemanasan global atau yang lebih dikenal dengan "Global Warming" sekarang sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh masyarakat dunia. Bumi semakin panas katanya, dan yang menjadi penyebab utama terjadinya global warming ini adalah karena produksi polusi sekarang sudah mulai tak terkendali. Alhasil efek rumah kaca pun terjadi. Jadi panas banget kayak gini deh...Tapi tenang solar cell solusinya, teknologi ini ramah lingkungan, tidak menghasilkan emisi yang membuat polusi udara kita. Tinggal sekarang bagaimana kita memanfaatkan keunggulan dari solar cell ini.



4. Dapat dibangun di daerah terpencil karena tidak memerlukan transmisi energi maupun transportasi sumber energy.

Perlu digaris bawahi Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali daerah terpencilnya. Hal ini terjadi karena Indonesia terlalu besar, jadi susah ngurusinnya. Kebanyakan dari daerah terpencil tersebut sampai saat ini belum juga teraliri oleh listrik. Ironis, inilah kenyataannya. Maka pengembangan Solar cell untuk desa sangat bermanfaat. Kami rasa teknologi ini yang paling cocok untuk wilayah pedesaan. Karena biasanya daerah pedesaan jauh dari polusi yang bisa mengurangi efektifitas dari solar cell itu sendiri. Dan sekali lagi kami tegaskan solar cell tidak memerlukan transmisi energi maupun transportasi sumber energi. Jadi tidak perlu repot buat transmisi energi dan transportasinya.



5. Kondisi Indonesia dengan intensitas radiasi surya 4,5 kWh/m2/hari membuat pemanfaatan energi surya yang direkomendasikan. Nah inilah yang paling memberatkan argumen kami. Indonesia paling potensial. Dari segi posisi sudah strategis, dapat pencahayaan matahari yang sempurna.